Wednesday, June 6, 2012

Burung-burung Penghuni Pulau Serangan

Mumpung cerita tentang pulau Serangan masih panas. Ini saya coba bongkar-bongkar file-file lama yang ada, beberapa catatan yang terselamatkan dari komputer teman-teman Kokokan dan beberapa catatan pengamatan pribadi. Ternyata banyak juga, ada 118 jenis yang tercatat sejak pengamatan tahun 2008. Catatan burung ini bukan hanya pada jenis-jenis burung airnya namun juga burung yang terdapat diareal sekitar pulau. Hanya memang catatan-catatan ini tidak mendetail sampai dengan jenis-jenis migran maupun residen serta jumlah mendetail atau perbandingan pada saat musim migrasi atau tidak. Namun dari daftar ini nampak kalau pulau Serangan memiliki nilai penting dalam dunia hidupan liar terutama untuk jenis burung-burung air. Terlepas nantinya akan jadi apa pulau Serangan pada waktu mendatang, mudah-mudahan kehidupan liar, kehidupan manusianya serta semua mahluk yang ada tetap dalam kondisi yang harmonis.

Saturday, May 21, 2011

World Migratory Bird Day 2011

oleh: Robithotul Huda
14 - 15 Mei 2011
PERUBAHAN PENGGUNAAN LAHAN DARI PENGLIHATAN MATA BURUNG
“Refleksi pengelolaan pariwisata demi perlindungan terhadap habitat burung di Pulau Bali”

1. World Migratory Bird Day (WMBD)
Word Migratory Bird Day (WMBD) merupakan kampanye peningkatan kesadaran tahunan yang menyoroti perlunya perlindungan burung migran dan habitatnya. Kegiatan ini dimulai tahun 2006. Pelaksanaanya di lakukan setiap akhir pekan kedua setiap bulan Mei. Banyak cara yang dilakukan untuk memperingati hari migrasi burung sedunia. Diantaranya adalah : festival burung, program pendidikan/ pelatihan serta pengamatan burung.
Setiap tahun, WMBD terfokus pada tema yang berbeda. Tahun 2011 ini tema yang diusung adalah “Perubahan penggunaan lahan dari penglihatan mata burung”.
Kokokan Birdwatching Club Bali baru tahun 2011 ini bergabung dengan WMBD, meskipun kegiatan pengamatan burung (termasuk burung migran) rutin dilaksanakan.
Kegiatan yang dilakukan dalam peringatan WMBD ini fokus pada pengamatan burung di Pulau Serangan. Peserta kegiatan adalah Anggota Kokokan-Bali dan BKSDA Bali (Balai Konservasi Sumber Daya Alam Bali).
2. Permasalahan Lingkungan Hidup di Bali
Bali hari ini menghadapi masalah lingkungan hidup yang sangat berat dan rumit sebagai dampak negatif dari perkembangan pariwisata yang cukup pesat, di samping kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat setempat terhadap kelestarian lingkungan.
Perusakan dan pencemaran lingkungan yang terjadi mulai dari hulu sampai ke hilir menjadikan kompleknya masalah lingkungan hidup di Bali ini.

Sunday, March 27, 2011

MENGAMATI ARUS BALIK RAPTOR MIGRAN DARI MASJID DI UJUNG TIMUR PULAU BALI

oleh: Robithotul Huda

Berkali-kali pak Dono Waluyo (teknisi stasiun transmisi TVRI, gunung Sega-Karangasem) meng-SMS kami. Bahwa sejak bulan Februari telah terlihat ada beberapa jenis burung elang pemangsa "raptor" migran yang lewat. Kebanyakan yang terlihat adalah Sikep-madu Asia atau OHB (Oriental Honey-buzzard). Arahnya dari arah timur (pulau Lombok menuju ke arah barat). Teman-teman pun juga mulai gelisah (maklum semua sibuk kerja). Setiap pak Dono melihat ada raptor yang lewat, beliau langsung meng-SMS semua teman........... (tambah ngiler po nggak kon!!!!!!). Kami kemudian coba untuk janjian mencari waktu untuk bisa pengamatan kesana.
Akhirnya pada hari yang telah disepakati bersama, pak Dono mengundang teman-teman untuk datang pada saat bulan purnama Maret 2011. Lokasinya di daerah Seraya-Karangasem.
Kitapun menyebarkan undangan pengamatan bersama lewat SMS dan FB. Beberapa teman tertarik untuk ikutan, dan ada juga yang tertarik untuk ikut namun tidak punya waktu untuk ikut....next time lah

Lensaku dan Lensamu Berbeda


Oleh: Andry X-san

Berawal dari perjalanan Company Gathering, 13 Maret 2011.
Hari itu perjalanan kami sampai di sebuah obyek wisata bernama Air terjun Kakek Bodo di daerah Tretes. Begitu terkejutnya karena baru pertama kali setelah kurang lebih enam bulan terakhir saya mendengar lagi suara lengkingan yang memecah kesejukan udara hutan Kakek Bodo. Yaah.., suara khas Elang-ular Bido (Spilornis cheela). Secara reflek kepala saya pun mendongak sambil mencari-cari dimana gerangan sumber suara tersebut. Ternyata benar, tepat diatas kepala saya seekor Elang Bido soaring dengan anggunnya.

Monday, December 13, 2010

Para “Petani” huTan (PPT)

Manakah yang lebih dulu ada, tetumbuhan atau peBURUNGan....??

Barangkali kita akan berfikir dua atau bahkan berkali-kali jika mau menanam Juwet (syzygium cumini), Paitan (Titonia sp) sejenis tanaman perdu yang bukan main pait rasanya, Kerasi (Lamtana camara) raja belukar dataran rendah yang sampai saat ini belum layak kita konsumsi bahkan sekepepet apapun situasinya atau Ciplukan (?) tumbuhan merambat dengan buah sebesar kelereng dengan rasanya yang manis menjadi tanaman pokok di ladang kita. Lantas siapa penebarnya? Wajar mereka adalah sekian dari tumbuhan yang terpinggirkan karena alasan ekonomis. Belum pernah terdengar kisah sukses seorang petani dengan sengaja berkebun juwet, paitan, ciplukan, kalau kerasi sudah ada gak ya...? Mungkin taman, itupun tak lebih hanya sebagai penghias restoran, villa, hotel atau hunian elite lainnya.