Tuesday, December 1, 2009

BALI BIRDWATCHING RACE (BBR) 2009

BALI BIRDWATCHING RACE (BBR), 20-22 NOVEMBER 2009

DI TAMAN NASIONAL BALI BARAT

“CERMIN LEMAHNYA RE-GENERASI PENGAMAT BURUNG”


Oleh: Robithotul Huda


HIMABIO (Himpunan Mahasiswa Biologi) Universitas Udayana (UNUD) bekerjasama dengan Taman Nasional Bali Barat (TNBB) mengadakan pelombaan pengamatan burung di alam (Birdwatching Race) di TNBB tanggal 20 - 22 November 2009. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang diadakan oleh Himabio UNUD.

Dalam kegiatan tersebut ada 20 kelompok yang berpartisipasi dalam perlombaan. Peserta berasal dari dalam dan luar Pulau Bali. Peserta dari luar Bali antara lain berasal dari ; Yokyakarta, Surabaya, Situbondo dan Nusa Tenggara Barat.

Perlombaan dimulai pada tanggal 20 November 2009 pkl. 14.30 wita, yaitu pengamatan burung di sekitar kawasan Cekik-TNBB dan pada tanggal 21 November 2009, pengamatan di Tegal Bunder – TNBB dari pkl. 07.00 wita – pkl. 18.00 wita. Malam harinya, pkl.19.30-22.00 wita diadakan sesi kuis; Tanya jawab tentang burung sekaligus menutup perlombaan. Tanggal 22 November 2009 pkl. 07.00 - 10.00 wita adalah acara kunjungan ke penangkaran Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) di Tegal Bunder - TNBB. Kemudian pkl. 12.00 wita adalah acara pengumuman pemenang perlombaan sekaligus menutup seluruh rangkaian kegiatan BBR 2009.

Dalam perlombaan ini, ada 4 piala yang disediakan oleh panitia. Yaitu: juara berpotensi, juara 1, 2 dan 3.

Juara berpotensi di berikan kepada kelompok dari SMA 1 Negara-Bali, Juara 3 didapat kelompok Bionik dari UNY (Universitas Negri Yogyakarta), Juara 2 didapat kelompok Kokokan –Bali dan juara pertama dipegang oleh kelompok dari Taman Nasional Baluran Banyuwangi.


Lemahnya Re-Generasi Pengamat Burung

Dari hasil perlombaan, para juara utama (1,2,3) dipegang oleh kelompok-kelompok yang punya track record sudah banyak atau sudah melanglang buana di dunia “perburungan”. Begitu juga peserta secara keseluruhan didominasi kelompok-kelompok lama dan individu-individunya juga sudah tidak asing di dunia “perburungan”. Sedangkan kelompok-kelompok baru (individu baru) hanya sedikit sekali. Hal ini menjadi sebuah pertanyan besar, bagaimanakah re-generasi yang dilakukan oleh generasi tua / lama ? apakah ini pertanda akan habisnya para pendekar “perburungan”? dan diiringi kepunahan burung-burung yang ada di alam karena tidak adanya pencari data yang handal?. Sedangkan habitatnya juga semakin tergerus oleh kepentingan-kepentingan manusia.

Secara substantive kegiatan perlombaan seperti ini bertujuan untuk merangsang generasi muda dalam mencintai burung di alam dengan mengamatinya, menghitung spesies serta pengetahuan tentang berbagai hal yang terkait. Dan sebagai rangsangannya adalah dengan memberikan penghargaan kepada pemenangnya. Dan ini merupakan hal yang sangat positif dibandingkan dengan orang-orang yang katanya pecinta burung mengadakan perlombaan kicauan burung. Jadi kegiatan ini perlu diadakan secara terus menerus dan generasi muda perlu aktif dan mendominasi kegiatan-kegiatan seperti ini. Untuk itu sangat tidak mungkin jika generasi muda tiba-tiba sadar dan senang dengan kegiatan ini tanpa adanya dorongan dari generasi lama. Jadi generasi lama juga harus aktif dalam mensosialisasikan program-program cinta burung di alam. Salah satunya dengan pengamatan burung di alam. Semakin banyak orang yang melakukan kegiatan seperti ini kemungkinan, akan banyak pula orang yang sadar akan nilai-nilai konservasi. Baik terhadap habitat maupun burung itu sendiri.

Semoga dalam periode mendatang generasi muda dapat mendominasi kegiatan-kegiatan seperti ini dan semakin banyak pula kegiatan-kegiatan perlombaan pengamatan burung di alam. Salut untuk kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Jurusan Biologi Univ. Udayana dan Taman Nasional Bali Barat yang telah mengadakan kegiatan lomba pengamatan burung ini, ditunggu kegiatan selanjutnya......


Juara 1, PEH Taman Nasional Baluran, Banyuwangi















Juara 2, kelompok pengamat burung Kokokan, Bali



















Juara 3, kelompok Bionik Universitas Negeri Yogyakarta















Juara Berpotensi, kelompok pengamat burung SMA 1 Negara, Bali